Membandingkan blockchain publik dengan sebuah kota adalah cara yang menarik untuk menilai kinerjanya dan pengalaman pengguna. Saya pernah memuji Polygon karena "jalan yang datar dan harga bahan bakar yang rendah", tetapi seiring dengan peningkatan MATIC menjadi $POL, serta peluncuran Agglayer di Polygon 2.0, pengalaman ini telah mengalami lompatan kualitatif.
Sekarang, Polygon memberi kesan tidak lagi hanya membangun jalan yang datar, tetapi telah meletakkan seluruh sistem terowongan penyelesaian di bawah kota. Untuk memahami perubahan ini lebih dalam, saya memutuskan untuk menginvestasikan semua aktivitas harian saya selama seminggu ke dalam sistem baru ini, termasuk pembayaran sehari-hari, insentif komunitas, pengelolaan posisi aset fisik, pengeluaran tim, serta berpartisipasi dalam staking dan pemungutan suara pemerintahan. Tujuan saya adalah untuk mengamati apakah pengalaman pengguna benar-benar dapat ditingkatkan setelah fungsionalitas lintas rantai diintegrasikan secara mulus.
Hari pertama, saya membuat perubahan sederhana tetapi signifikan: mengatur jaringan default halaman pendaftaran acara ke Polygon, dan mengubah metode pembayaran dari pilihan multi-chain menjadi langsung menerima stablecoin. Keputusan ini didasarkan pada dua data kunci: kapitalisasi pasar stablecoin di Polygon telah melebihi 30 miliar dolar, cukup untuk mendukung ekosistem pembayaran yang andal; pada saat yang sama, layanan pembayaran seperti Stripe, Revolut, Bridge telah membawa kenyamanan pembayaran tradisional ke dunia blockchain, sehingga bahkan pengguna yang tidak akrab dengan blockchain dapat dengan mudah menyelesaikan transaksi.
Perubahan ini membawa efek yang langsung terlihat: pengguna merasakan keberhasilan pembayaran yang mulus, departemen keuangan mendapatkan catatan transaksi on-chain yang dapat diaudit, sementara saya dengan gembira melihat tingkat kegagalan transaksi turun hampir menjadi nol. Sistem ini tidak hanya menunjukkan kecepatan, tetapi yang lebih penting adalah stabilitas dan keandalannya.
Pada hari kedua, saya mulai mengeksplorasi lebih dalam tentang fungsi Agglayer. Sebagai komponen inti dari Polygon 2.0, Agglayer melambangkan perkembangan ekosistem blockchain publik ke arah yang lebih efisien dan lebih terhubung. Melalui praktik, saya perlahan-lahan memahami bahwa Polygon tidak lagi sekadar jaringan blockchain yang independen, tetapi sedang berevolusi menjadi sebuah kota blockchain yang multifungsi dan sangat terintegrasi.
Eksplorasi kali ini membuat saya menyadari bahwa kemajuan teknologi blockchain tidak hanya terlihat dari indikator teknis, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengubah kemajuan ini menjadi peningkatan pengalaman pengguna yang nyata. Munculnya Polygon 2.0 menandakan bahwa ekosistem blockchain sedang bergerak menuju arah yang lebih matang dan lebih ramah pengguna, membuka jalan bagi aplikasi Web3 secara besar-besaran.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Membandingkan blockchain publik dengan sebuah kota adalah cara yang menarik untuk menilai kinerjanya dan pengalaman pengguna. Saya pernah memuji Polygon karena "jalan yang datar dan harga bahan bakar yang rendah", tetapi seiring dengan peningkatan MATIC menjadi $POL, serta peluncuran Agglayer di Polygon 2.0, pengalaman ini telah mengalami lompatan kualitatif.
Sekarang, Polygon memberi kesan tidak lagi hanya membangun jalan yang datar, tetapi telah meletakkan seluruh sistem terowongan penyelesaian di bawah kota. Untuk memahami perubahan ini lebih dalam, saya memutuskan untuk menginvestasikan semua aktivitas harian saya selama seminggu ke dalam sistem baru ini, termasuk pembayaran sehari-hari, insentif komunitas, pengelolaan posisi aset fisik, pengeluaran tim, serta berpartisipasi dalam staking dan pemungutan suara pemerintahan. Tujuan saya adalah untuk mengamati apakah pengalaman pengguna benar-benar dapat ditingkatkan setelah fungsionalitas lintas rantai diintegrasikan secara mulus.
Hari pertama, saya membuat perubahan sederhana tetapi signifikan: mengatur jaringan default halaman pendaftaran acara ke Polygon, dan mengubah metode pembayaran dari pilihan multi-chain menjadi langsung menerima stablecoin. Keputusan ini didasarkan pada dua data kunci: kapitalisasi pasar stablecoin di Polygon telah melebihi 30 miliar dolar, cukup untuk mendukung ekosistem pembayaran yang andal; pada saat yang sama, layanan pembayaran seperti Stripe, Revolut, Bridge telah membawa kenyamanan pembayaran tradisional ke dunia blockchain, sehingga bahkan pengguna yang tidak akrab dengan blockchain dapat dengan mudah menyelesaikan transaksi.
Perubahan ini membawa efek yang langsung terlihat: pengguna merasakan keberhasilan pembayaran yang mulus, departemen keuangan mendapatkan catatan transaksi on-chain yang dapat diaudit, sementara saya dengan gembira melihat tingkat kegagalan transaksi turun hampir menjadi nol. Sistem ini tidak hanya menunjukkan kecepatan, tetapi yang lebih penting adalah stabilitas dan keandalannya.
Pada hari kedua, saya mulai mengeksplorasi lebih dalam tentang fungsi Agglayer. Sebagai komponen inti dari Polygon 2.0, Agglayer melambangkan perkembangan ekosistem blockchain publik ke arah yang lebih efisien dan lebih terhubung. Melalui praktik, saya perlahan-lahan memahami bahwa Polygon tidak lagi sekadar jaringan blockchain yang independen, tetapi sedang berevolusi menjadi sebuah kota blockchain yang multifungsi dan sangat terintegrasi.
Eksplorasi kali ini membuat saya menyadari bahwa kemajuan teknologi blockchain tidak hanya terlihat dari indikator teknis, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengubah kemajuan ini menjadi peningkatan pengalaman pengguna yang nyata. Munculnya Polygon 2.0 menandakan bahwa ekosistem blockchain sedang bergerak menuju arah yang lebih matang dan lebih ramah pengguna, membuka jalan bagi aplikasi Web3 secara besar-besaran.