Baru-baru ini, pasar Aset Kripto kembali mengalami gelombang ketidakstabilan yang tiba-tiba. Meskipun banyak orang mengaitkannya dengan berita terkait Trump, sebenarnya, inti dari badai ini adalah insiden lepasnya stablecoin USDE secara tidak terduga.

Peristiwa ini menyebabkan banyak kontrak berleverase yang menggunakan USDE sebagai jaminan dipaksa untuk dilikuidasi, tidak hanya investor ritel yang mengalami kerugian, bahkan beberapa pembuat pasar juga tidak luput dari hal ini. Ini sekali lagi menyoroti kerentanan pasar Aset Kripto, terutama di bidang stablecoin.

Melihat sejarah, kita tidak sulit menemukan pelajaran serupa. Dalam siklus bull market sebelumnya, keruntuhan LUNA dan USTC memberikan harga yang menyakitkan bagi investor. Begitu stablecoin kehilangan kepercayaan, nilainya bisa langsung menjadi nol, jauh lebih mematikan dibandingkan aset kripto lainnya.

Meskipun pemisahan USDE kali ini akhirnya dapat dikendalikan, ini sebagian besar berkat lingkungan bull market saat ini, dan pihak proyek masih memiliki cukup dana untuk melakukan intervensi. Namun, kita harus memikirkan, jika peristiwa serupa terjadi di masa bear market, konsekuensinya mungkin lebih serius, bahkan dapat memicu keruntuhan seluruh pasar.

Bagi para investor, peristiwa kali ini tidak diragukan lagi merupakan sebuah peringatan. Dalam memilih stablecoin, harus sangat hati-hati, dengan mempertimbangkan terlebih dahulu stablecoin utama yang memiliki pengakuan tinggi di pasar dan likuiditas yang kuat, seperti USDT dan USDC. Pada saat yang sama, juga harus waspada terhadap penggunaan leverage yang berlebihan dan operasi berisiko tinggi lainnya, untuk mencegah mengalami kerugian besar dalam peristiwa serupa.

Perkembangan pasar Aset Kripto masih berada di tahap awal, regulasi dan teknologi terus diperbaiki. Investor perlu tetap waspada, menyadari risiko potensial di pasar, dan melakukan alokasi aset serta manajemen risiko yang baik agar dapat bertahan dan berkembang jangka panjang di pasar yang penuh dengan peluang dan tantangan ini.