Pasar Aset Kripto baru-baru ini mengalami pukulan terburuk sejak Mei 2021. Gejolak pasar kali ini menyebabkan kerugian yang luar biasa, dengan jumlah Dilikuidasi di seluruh jaringan diperkirakan melebihi 140 miliar.
Dampak dari keruntuhan pasar kali ini sangat luas, bahkan beberapa pasar spot yang dianggap relatif stabil juga mengalami penurunan puluhan persen. Dan di pasar kontrak di mana perdagangan dengan leverage lebih umum, situasinya lebih serius. Pedagang yang menggunakan leverage beberapa kali mungkin menghadapi kerugian beberapa kali lipat dari modal, sementara kontrak dengan leverage tinggi hampir seluruhnya dilikuidasi.
Intensitas likuidasi pasar mendekati 100%, yang berarti sebagian besar posisi leverage dipaksa untuk dilikuidasi. Sementara itu, banyak proyek koin kripto kecil dan yang disebut 'koin anjing tanah' menghadapi risiko nol, menyoroti karakteristik risiko tinggi dari pasar aset kripto.
Peristiwa ini disebut sebagai 'peristiwa angsa hitam' oleh para pelaku industri, menyoroti kerentanan dan ketidakpastian pasar Aset Kripto. Ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi para investor, tetapi juga dapat memberikan dampak serius pada kepercayaan seluruh ekosistem Aset Kripto.
Kejadian pasar yang runtuh ini sekali lagi mengingatkan para investor untuk berhati-hati dalam menghadapi investasi aset kripto, terutama saat menggunakan leverage dan terlibat dalam proyek-proyek berisiko tinggi. Pada saat yang sama, ini juga menyoroti perlunya mekanisme manajemen risiko yang lebih baik dan kerangka regulasi yang lebih kuat di pasar aset kripto.
Seiring pasar secara bertahap mencerna dampak ini, industri akan memantau perkembangan selanjutnya dengan cermat, terutama dampak yang mungkin ditimbulkan oleh peristiwa ini terhadap kepercayaan pasar jangka panjang dan kebijakan regulasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar Aset Kripto baru-baru ini mengalami pukulan terburuk sejak Mei 2021. Gejolak pasar kali ini menyebabkan kerugian yang luar biasa, dengan jumlah Dilikuidasi di seluruh jaringan diperkirakan melebihi 140 miliar.
Dampak dari keruntuhan pasar kali ini sangat luas, bahkan beberapa pasar spot yang dianggap relatif stabil juga mengalami penurunan puluhan persen. Dan di pasar kontrak di mana perdagangan dengan leverage lebih umum, situasinya lebih serius. Pedagang yang menggunakan leverage beberapa kali mungkin menghadapi kerugian beberapa kali lipat dari modal, sementara kontrak dengan leverage tinggi hampir seluruhnya dilikuidasi.
Intensitas likuidasi pasar mendekati 100%, yang berarti sebagian besar posisi leverage dipaksa untuk dilikuidasi. Sementara itu, banyak proyek koin kripto kecil dan yang disebut 'koin anjing tanah' menghadapi risiko nol, menyoroti karakteristik risiko tinggi dari pasar aset kripto.
Peristiwa ini disebut sebagai 'peristiwa angsa hitam' oleh para pelaku industri, menyoroti kerentanan dan ketidakpastian pasar Aset Kripto. Ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi para investor, tetapi juga dapat memberikan dampak serius pada kepercayaan seluruh ekosistem Aset Kripto.
Kejadian pasar yang runtuh ini sekali lagi mengingatkan para investor untuk berhati-hati dalam menghadapi investasi aset kripto, terutama saat menggunakan leverage dan terlibat dalam proyek-proyek berisiko tinggi. Pada saat yang sama, ini juga menyoroti perlunya mekanisme manajemen risiko yang lebih baik dan kerangka regulasi yang lebih kuat di pasar aset kripto.
Seiring pasar secara bertahap mencerna dampak ini, industri akan memantau perkembangan selanjutnya dengan cermat, terutama dampak yang mungkin ditimbulkan oleh peristiwa ini terhadap kepercayaan pasar jangka panjang dan kebijakan regulasi.