Pada 11 Oktober, pasar Uang Digital mengalami guncangan hebat yang tiba-tiba, memicu perhatian luas dan diskusi mendalam di kalangan para profesional. Co-founder proyek Conflux, Forgiven, mengungkapkan pandangannya yang unik tentang peristiwa ini di media sosial, berpendapat bahwa ini mungkin merupakan serangan terencana yang ditargetkan, dengan fokus langsung pada pertukaran Binance dan pembuat pasar utamanya.
Forgiven menunjukkan bahwa fokus utama dari serangan kali ini mungkin terletak pada mekanisme margin kontrak akun terpadu Binance. Selain memungkinkan penggunaan aset berbasis U dan berbasis koin biasa sebagai margin, Binance juga membuka opsi margin terpadu dengan derivatif POS dan beberapa stablecoin berbasis investasi. Dalam kejadian ini, tiga aset margin yang paling terkena dampak adalah USDE, WBETH, dan BNSOL.
Perlu dicatat bahwa saat aset-aset ini digunakan sebagai margin untuk akun terpusat, harga likuidasinya didasarkan pada harga pasar spot Binance sendiri, bukan pada harga yang terikat secara ketat. Sebagai perbandingan, BFUSD yang juga berfungsi sebagai margin terpusat tidak mengalami fenomena likuidasi besar-besaran karena memiliki ikatan yang ketat, dan harga oracle untuk USDE dalam protokol pinjaman on-chain Aave tetap tetap di 1:1.
Dalam konteks penurunan umum harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, para pedagang kontrak sudah menghadapi risiko kerugian. Sementara itu, margin berbasis koin mengalami fenomena desakan harga yang parah di tengah penurunan harga koin — USDE terendah turun ke 0,65, WBETH turun ke 0,2, dan BNSOL bahkan turun ke 0,13. Dalam keadaan seperti ini, bahkan pedagang yang menerapkan strategi lindung nilai pun tidak dapat mempertahankan posisi mereka karena penyusutan besar nilai margin, yang pada akhirnya menyebabkan likuidasi dan penutupan posisi kontrak yang besar di platform Binance dan likuidasi berantai dari ketiga aset ini.
Forgiven juga menyebutkan bahwa waktu terjadinya peristiwa ini cukup menarik, lebih lanjut menguatkan bahwa ini mungkin merupakan serangan yang telah direncanakan. Pandangan ini memicu pemikiran mendalam di kalangan industri tentang mekanisme keamanan dan manajemen risiko di pasar Uang Digital.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti volatilitas tinggi dan risiko potensial di pasar Uang Digital. Ini tidak hanya memberi peringatan kepada investor, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi pertukaran dan peserta pasar, mendorong mereka untuk meninjau kembali dan menyempurnakan langkah-langkah pengendalian risiko yang ada. Seiring dengan perkembangan berkelanjutan pasar aset digital, bagaimana menemukan keseimbangan antara inovasi dan keamanan akan menjadi isu penting yang dihadapi seluruh industri.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pada 11 Oktober, pasar Uang Digital mengalami guncangan hebat yang tiba-tiba, memicu perhatian luas dan diskusi mendalam di kalangan para profesional. Co-founder proyek Conflux, Forgiven, mengungkapkan pandangannya yang unik tentang peristiwa ini di media sosial, berpendapat bahwa ini mungkin merupakan serangan terencana yang ditargetkan, dengan fokus langsung pada pertukaran Binance dan pembuat pasar utamanya.
Forgiven menunjukkan bahwa fokus utama dari serangan kali ini mungkin terletak pada mekanisme margin kontrak akun terpadu Binance. Selain memungkinkan penggunaan aset berbasis U dan berbasis koin biasa sebagai margin, Binance juga membuka opsi margin terpadu dengan derivatif POS dan beberapa stablecoin berbasis investasi. Dalam kejadian ini, tiga aset margin yang paling terkena dampak adalah USDE, WBETH, dan BNSOL.
Perlu dicatat bahwa saat aset-aset ini digunakan sebagai margin untuk akun terpusat, harga likuidasinya didasarkan pada harga pasar spot Binance sendiri, bukan pada harga yang terikat secara ketat. Sebagai perbandingan, BFUSD yang juga berfungsi sebagai margin terpusat tidak mengalami fenomena likuidasi besar-besaran karena memiliki ikatan yang ketat, dan harga oracle untuk USDE dalam protokol pinjaman on-chain Aave tetap tetap di 1:1.
Dalam konteks penurunan umum harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, para pedagang kontrak sudah menghadapi risiko kerugian. Sementara itu, margin berbasis koin mengalami fenomena desakan harga yang parah di tengah penurunan harga koin — USDE terendah turun ke 0,65, WBETH turun ke 0,2, dan BNSOL bahkan turun ke 0,13. Dalam keadaan seperti ini, bahkan pedagang yang menerapkan strategi lindung nilai pun tidak dapat mempertahankan posisi mereka karena penyusutan besar nilai margin, yang pada akhirnya menyebabkan likuidasi dan penutupan posisi kontrak yang besar di platform Binance dan likuidasi berantai dari ketiga aset ini.
Forgiven juga menyebutkan bahwa waktu terjadinya peristiwa ini cukup menarik, lebih lanjut menguatkan bahwa ini mungkin merupakan serangan yang telah direncanakan. Pandangan ini memicu pemikiran mendalam di kalangan industri tentang mekanisme keamanan dan manajemen risiko di pasar Uang Digital.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti volatilitas tinggi dan risiko potensial di pasar Uang Digital. Ini tidak hanya memberi peringatan kepada investor, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi pertukaran dan peserta pasar, mendorong mereka untuk meninjau kembali dan menyempurnakan langkah-langkah pengendalian risiko yang ada. Seiring dengan perkembangan berkelanjutan pasar aset digital, bagaimana menemukan keseimbangan antara inovasi dan keamanan akan menjadi isu penting yang dihadapi seluruh industri.