Pada awal September 2025, pasar investasi menyaksikan kenaikan permintaan logam mulia yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk emas dan perak mencapai rekor baru. Fenomena ini mencerminkan tren keseluruhan tahun ini, di mana di tengah meningkatnya gejolak ekonomi, para investor beralih ke aset aman untuk menghindari risiko.
Jumlah kepemilikan ETF Emas melampaui level tertinggi sejarah
Menurut data statistik terbaru, total kepemilikan ETF emas telah meningkat menjadi 2.905 ton, mencapai level tertinggi dalam sejarah, dengan peningkatan sekitar 310 ton sejak awal tahun. Di balik angka ini, terdapat terobosan harga emas yang berkelanjutan. Pada sesi perdagangan New York tanggal 3 September, harga emas spot sempat menyentuh level tertinggi dalam sejarah sebesar 3578,59 dolar AS/ons.
Analis pasar percaya bahwa faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga emas termasuk:
Pemanasan ekspektasi penurunan suku bunga Gate di pasar
Kinerja lemah nilai tukar dolar
Bank sentral dan investor institusi di berbagai negara terus naik
Perlu dicatat bahwa jalur kenaikan harga emas menunjukkan karakter akumulasi yang stabil, konsolidasi sementara, dan kemudian menembus, yang sepenuhnya mencerminkan posisinya sebagai aset safe haven teratas.
Jumlah posisi ETF perak terus meningkat
Pasar perak juga menunjukkan kinerja yang mengesankan. Setelah tujuh bulan berturut-turut naik, total kepemilikan ETF perak mencapai 25.044 ton pada akhir Agustus, meningkat hampir 3.000 ton dibandingkan awal tahun. Permintaan yang kuat ini mendorong harga perak menembus 40 dolar AS/ons, mencetak kenaikan terbesar dalam lebih dari sepuluh tahun.
Berbeda dengan emas, dorongan kenaikan harga perak tidak hanya berasal dari permintaan investasi, tetapi juga didorong oleh aplikasi industri, seperti pembuatan panel surya, produksi mobil listrik, dan produk elektronik lainnya. Saat ini, suku bunga sewa perak telah naik menjadi sekitar 2%, jauh lebih tinggi daripada tingkat mendekati nol yang biasa, mencerminkan kondisi pasar yang ketat, yang lebih lanjut mempercepat kenaikan harga perak.
Perbandingan harga emas dan perak menyempit
Seiring dengan kenaikan harga perak yang melebihi emas, rasio harga emas-perak menunjukkan penyempitan yang jelas. Fenomena ini sesuai dengan karakteristik siklus perak yang biasanya turun terlebih dahulu sebelum naik dalam sejarah. Saat ini, harga emas masih menunjukkan kenaikan yang stabil, sementara perak menunjukkan tren breakout yang lebih kuat.
Dalam gelombang pasar bullish logam mulia ini, investor perlu memperhatikan perkembangan pasar dengan cermat, mengalokasikan aset secara rasional, dan selalu ingat bahwa kinerja masa lalu tidak mencerminkan tren masa depan. Baik memilih emas maupun perak, mereka harus sepenuhnya mengevaluasi kemampuan mereka dalam menanggung risiko, dan membuat keputusan investasi yang bijaksana.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Permintaan logam mulia melonjak: Kepemilikan ETF emas dan perak mencapai rekor tertinggi
Pada awal September 2025, pasar investasi menyaksikan kenaikan permintaan logam mulia yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk emas dan perak mencapai rekor baru. Fenomena ini mencerminkan tren keseluruhan tahun ini, di mana di tengah meningkatnya gejolak ekonomi, para investor beralih ke aset aman untuk menghindari risiko.
Jumlah kepemilikan ETF Emas melampaui level tertinggi sejarah
Menurut data statistik terbaru, total kepemilikan ETF emas telah meningkat menjadi 2.905 ton, mencapai level tertinggi dalam sejarah, dengan peningkatan sekitar 310 ton sejak awal tahun. Di balik angka ini, terdapat terobosan harga emas yang berkelanjutan. Pada sesi perdagangan New York tanggal 3 September, harga emas spot sempat menyentuh level tertinggi dalam sejarah sebesar 3578,59 dolar AS/ons.
Analis pasar percaya bahwa faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga emas termasuk:
Perlu dicatat bahwa jalur kenaikan harga emas menunjukkan karakter akumulasi yang stabil, konsolidasi sementara, dan kemudian menembus, yang sepenuhnya mencerminkan posisinya sebagai aset safe haven teratas.
Jumlah posisi ETF perak terus meningkat
Pasar perak juga menunjukkan kinerja yang mengesankan. Setelah tujuh bulan berturut-turut naik, total kepemilikan ETF perak mencapai 25.044 ton pada akhir Agustus, meningkat hampir 3.000 ton dibandingkan awal tahun. Permintaan yang kuat ini mendorong harga perak menembus 40 dolar AS/ons, mencetak kenaikan terbesar dalam lebih dari sepuluh tahun.
Berbeda dengan emas, dorongan kenaikan harga perak tidak hanya berasal dari permintaan investasi, tetapi juga didorong oleh aplikasi industri, seperti pembuatan panel surya, produksi mobil listrik, dan produk elektronik lainnya. Saat ini, suku bunga sewa perak telah naik menjadi sekitar 2%, jauh lebih tinggi daripada tingkat mendekati nol yang biasa, mencerminkan kondisi pasar yang ketat, yang lebih lanjut mempercepat kenaikan harga perak.
Perbandingan harga emas dan perak menyempit
Seiring dengan kenaikan harga perak yang melebihi emas, rasio harga emas-perak menunjukkan penyempitan yang jelas. Fenomena ini sesuai dengan karakteristik siklus perak yang biasanya turun terlebih dahulu sebelum naik dalam sejarah. Saat ini, harga emas masih menunjukkan kenaikan yang stabil, sementara perak menunjukkan tren breakout yang lebih kuat.
Dalam gelombang pasar bullish logam mulia ini, investor perlu memperhatikan perkembangan pasar dengan cermat, mengalokasikan aset secara rasional, dan selalu ingat bahwa kinerja masa lalu tidak mencerminkan tren masa depan. Baik memilih emas maupun perak, mereka harus sepenuhnya mengevaluasi kemampuan mereka dalam menanggung risiko, dan membuat keputusan investasi yang bijaksana.