Baru-baru ini, pasar keuangan global mengalami gejolak yang hebat. Pengumuman Amerika Serikat untuk mengenakan tarif 100% pada produk teknologi China memicu penjualan yang sangat ketakutan secara global, dan pasar Aset Kripto juga tidak terhindar.
Dalam guncangan ini, jumlah likuidasi harian di pasar Aset Kripto melampaui 19 miliar USD, dengan koin utama seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana mengalami kerugian besar. Peristiwa ini sekali lagi menyoroti hubungan erat antara pasar Aset Kripto dan pasar keuangan tradisional.
Sementara itu, kemajuan undang-undang regulasi Aset Kripto di Amerika Serikat masih terhambat. Perselisihan mengenai kewenangan antara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) belum teratasi, yang menyebabkan ketidakpastian kerangka regulasi terus mengganggu para pelaku pasar.
Di seberang Atlantik, broker Inggris sekali lagi mengeluarkan peringatan, menekankan bahwa Aset Kripto "tidak memiliki nilai intrinsik". Pernyataan ini mencerminkan sikap skeptis lembaga keuangan tradisional terhadap keberadaan aset digital.
Namun, meskipun pasar bergejolak, perkembangan industri Aset Kripto tidak terhenti. Bursa terkenal Gemini secara resmi memasuki pasar Australia, membuka perdagangan mata uang fiat, menunjukkan kepercayaan pelaku industri terhadap ekspansi global.
Perlu dicatat bahwa beberapa pemerintah daerah di Amerika Serikat telah mengajukan proposal baru yang meminta mesin ATM Aset Kripto untuk memasang peringatan penipuan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna terhadap risiko potensial dan melindungi kepentingan investor.
Saat ini, suasana pasar masih dalam keadaan wait and see, dan para investor sedang memantau dengan cermat waktu pengembalian dana. Dalam jangka pendek, pasar mungkin akan terus mempertahankan pola fluktuasi, disarankan agar para investor tetap berhati-hati dan melakukan manajemen risiko dengan baik.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, pasar keuangan global mengalami gejolak yang hebat. Pengumuman Amerika Serikat untuk mengenakan tarif 100% pada produk teknologi China memicu penjualan yang sangat ketakutan secara global, dan pasar Aset Kripto juga tidak terhindar.
Dalam guncangan ini, jumlah likuidasi harian di pasar Aset Kripto melampaui 19 miliar USD, dengan koin utama seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana mengalami kerugian besar. Peristiwa ini sekali lagi menyoroti hubungan erat antara pasar Aset Kripto dan pasar keuangan tradisional.
Sementara itu, kemajuan undang-undang regulasi Aset Kripto di Amerika Serikat masih terhambat. Perselisihan mengenai kewenangan antara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) belum teratasi, yang menyebabkan ketidakpastian kerangka regulasi terus mengganggu para pelaku pasar.
Di seberang Atlantik, broker Inggris sekali lagi mengeluarkan peringatan, menekankan bahwa Aset Kripto "tidak memiliki nilai intrinsik". Pernyataan ini mencerminkan sikap skeptis lembaga keuangan tradisional terhadap keberadaan aset digital.
Namun, meskipun pasar bergejolak, perkembangan industri Aset Kripto tidak terhenti. Bursa terkenal Gemini secara resmi memasuki pasar Australia, membuka perdagangan mata uang fiat, menunjukkan kepercayaan pelaku industri terhadap ekspansi global.
Perlu dicatat bahwa beberapa pemerintah daerah di Amerika Serikat telah mengajukan proposal baru yang meminta mesin ATM Aset Kripto untuk memasang peringatan penipuan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna terhadap risiko potensial dan melindungi kepentingan investor.
Saat ini, suasana pasar masih dalam keadaan wait and see, dan para investor sedang memantau dengan cermat waktu pengembalian dana. Dalam jangka pendek, pasar mungkin akan terus mempertahankan pola fluktuasi, disarankan agar para investor tetap berhati-hati dan melakukan manajemen risiko dengan baik.